Kenyataannya memang di Indonesia itu, ada dua golongan, yang satu yang mengerti apa arti demokrasi, yang satu lagi yang merasa sok kuasa untuk menggunakan demokrasi itu sebagaimana dikehendakinya.

Bagi golongan yang mengerti demokrasi akan mengenal hukum nurani dan absolusi dari keadilan. Menyatakan pendapat dalam koridor hukum dan kebenaran adalah demokrasi yang sejati, karena itulah menghina, menghalangi kebebasan orang lain yang diatur oleh konstitusi negara bukanlah demokrasi. 

Melihat situasi di Indonesia, ketika banyaknya orang-orang yang menyatakan bahwa pemerintah kurang demokratis dengan banyaknya situs-situs dibredel. Tentu kalau memang tanpa alasan, baru itulah yang disebut otoriter, namun jika penyampaian dari isi beritanya tidak menghargai kebebasan demokrasi itu sendiri maka hukum dapat berbicara,

demikian pula yang terjadi dengan bapak dalam video ini, yang tampak marah-marah diiringi dengan seorang ibu, yang ternyata adalah kakak dari seorang pria yang sebelumnya ditangkap polisi karena menghadang kampanye ahok dalam rangkaian pilkada, pesta demokrasi di Jakarta.

Siapa tidak marah anak ditangkap, sang kakak juga marah termasuk pria tua berbaju putih yang merupakan bapak dari anak yang ditangkap pasti ada rasa marah, namun yang tidak dimengerti sang bapak dan sang kakak adalah hal pertama mengapa hukum berbicara adalah karena tindakan sang anak yang juga tidak demokratis.

Belum lagi di dalam video, ibu arini yang adalah kakak dari nahwan hadi, mengatakan mengeluarkan pendapat itu wajar, karena ini negara demokrasi, hanya saja yang tidak diketahui sang kakak adalah, nahwan hadi bukan berdemokrasi namun anarkis terhadap demokrasi dengan menghadang ahok dalam berkampanye. Itu namanya anti demokrasi.

Apa hak sang anak menghalangi ahok dalam berkampanye?, bukankah itu tidak demokratis?, justru jika polisi tidak menangkap maka polisi turut bersikap mendukung sikap yang menolak intoleransi yang notabenennya dilakukan nahwan hadi yang ditangkap polisi karena menghadang kampanye ahok secara semena-mena.

Jadi dalam konteks bernegara sangatlah elok jika kita meneladani sebuah kebebasan dalam koridor yang tidak menyakiti kebebasan orang lain. Tanyakanlah apakah kebebasan anda melukai dan merongrong kenyamanan orang lain.

Dalam konteks hukum jelas sekali ada rambu-rambu, batasan, dan ruang lingkup apa dan mengapa sesuatu tidak boleh dilakukan. Dengan demikian, konteks demokrasi dapat dijalankan dengan marwah yang tepat.

• 

  Jawaban Mengerikan dari ISLAM POST untuk Ahok - Kristen Itu Kafir dan Kekal di Neraka Jahanam

  Posted on 2016 24, Nov
• 

  Cara Kerja Ahok, Tegas tanpa Ragu atasan Salah Satu Set Bawahan yang Diam Dicopot atau digeser Semua !

  Posted on 2016 18, Nov
• 

  Surat Terbuka Aktivis Anti Orba - Soe Tjen Marching untuk Jaya Suprana Tentang Mulut Ahok yang Keras dan Tajam !

  Posted on 2016 22, Jul
• 

  Apa yang Terjadi jika Ahok Gagal menjadi Gubernur ?

  Posted on 2016 12, Aug
• 

  Tanpa Ahok Balai Kota kini Kembali Menjadi Horor Sepi tanpa Pengunjung

  Posted on 28 Oct 2016
• 

  Kebencian yang Membutakan - Alasan Mengapa Ahok Harus Terbukti Menistakan Agama

  Posted on 2016 22, Nov
• 

  Biaya Demo 4 November 100 Milliar, Kalau Niat Bela Islam Lebih Baik Bangun Ratusan Pesantren !

  Posted on 2016 03, Nov
• 

  Benci pada Ahok ? Berikut Fakta Mengenai Apa yang Ahok Perbuat bagi Umat Islam, Jangan Termakan Provokasi !

  Posted on 2016 04, Nov
• 

  Sebarkan !!! Agar Ditangkap ! Wanita Ini Mengancam Bunuh Ahok di Publik Secara Terbuka (Video)

  Posted on 2016 06, Nov
• 

  Habieb Rizieq Menjelaskan Bahwa Ada orang yang Menipu Pakai Quran - Apa bedanya Dengan pernyataan Ahok ?(Video)

  Posted on 2016 08, Nov
• 

  Nur Tanjung : Hanya Satu Salah Ahok yaitu Menutup Keran Korupsi [Video]

  Posted on 2018 08, Feb
• 

  Analisa Politik : Koruptor Tidak Takut Tuhan, Koruptor Takut Ahok Menang !

  Posted on 2016 22, Nov